Saturday, June 24, 2006

Bahasa Kenangan

Pada kebanyakan orang saat ini penggunaan bahasa gaul sudah menjadi trend, dan umum sekali kita mendengar dimana mana.
Dan biasanya tiap kelompok atau keluarga punya bahasa yang tak lazim kita denger tapi cukup lucu.


Saya jadi teringat masa masa indah bersama adik2 ditahun ‘78 an pada saat semua masih kumpul dirumah yang notabene masih dalam status single semua. Kami berempat cukup kompak, meskipun jarak antara saya dan adik2 cukup jauh, mereka masih di SD yang berurutan tahunnya dari kelas 6 sampai kelas 4 SD, sementara saya sendiri sudah kuliah. Kekompakan ini terutama dalam hal menciptakan bahasa yang hanya kami sendiri yang mengerti, kadang kala masih menyisakan senyum sampai saat ini.

Setiap pagi , hari sekolah , kami selalu berangkat bersama2 , siAyah akan kekantor, adik2 akan sekolah dan saya berangkat kuliah, lalu pagi hari sekali pada saat mulai membuka pintu kamar sudah terjadilah kata2 gaul itu, satu teriak depin maksudnya depan, satu teriak penggar maksudnya pinggir dan yang tak kebagian karena jengkel teriak tengeh yang tentunya ditengah, semua itu maksudnya menunjukan lokasi duduknya nanti dimobil pada saat kami berangkat, dan itu terjadi setiap pagi, teriakan pertama dipagi hari.


Pada saat pulang sekolah, karena haus biasanya kami selalu rebutan minum air, dan gelas yang ada dimeja makan entah siapa tuannya selalu jadi sasaran diminum, jadi bayangkan kalau ada yang sakit, bisa2 menular.

Jadi selalu ada pesan kalau berebutan minum digelas yang sama, jangan cong to cong nanti ketularan, maka semua mafhum apa yang terjadi maka dengan malas terpaksa memakai gelas baru dilemari dan airnya harus ngambil sendiri diteko air.

Cong to cong itu sendiri, didapat dari kata maaf lho, congor to congor, maksudnya kalau sudah dari mulut yang satu ke mulut yang lain alias gelas bekas pakai.

Uniknya istilah itu membudaya hingga kini malah sudah regenarasi keanak kami masing2, plus para pasangan kami semua, meski bukan untuk keperluan rebutan gelas minum.


Masih urusan gelas minum, kami juga punya gelas yang kami sebut gelas “Para”, istilah itu kami ambil dari singakatan kalimat “ gelas para lelaki yang datang kerumah”.

Jadi kami punya khusus gelas untuk teman2 pria saya dan adik perempuanku, yang ceritanya dulu sering bertandang kerumah dan anehnya kami selalu menyuguhkan gelas yang itu2 saja khusus untuk teman2 pria kami.

Jadi setiap ada teman pria yang datang, maka sibuklah kami mencari dimana gelas “para” itu, dan salah satu yang minum digelas itu ya sekarang jadi suamiku yang tercinta……

Kata kata yang kami dapat kadang kala juga terilhami dari pergaulan kami diluar ataupun buku buku cerita yang kami suka baca.
Seperti dari buku Tin Tin , selalu ada tokoh polisi yang kembar yang selalu disebut dogol oleh kapten Haddock, jadilah kami kalau menyebut istilah orang yang pake baju kembar atau orang kembar dengan kata dogol, tanpa tahu maksud yang sebenarnya dari kata itu.


Tapi kali ini kami kena batunya karena suatu saat kami bertemu dengan keluarga kami yang kembar, saking herannya karena baru tahu kalau ternyata mereka kembar tanpa sadar salah satu adik yang waktu itu masih SD ngomong : lho kalian tuh ternyata dogol ya ?

Boleh dibayangkan apa reaksi yang diajak ngomong, yang pastinya marah.


Sejak saat itu kami agak mengerem untuk memberi istilah kalau tidak tahu betul artinya ataupun hanya boleh beredar dikalangan dalam rumah saja, kalau tidak mau dimarahin orang lagi. Apalagi untuk adik yang terkecil dan masih naif.


Pernah suatu saat yang lain lagi kami sedang jalan2 bertemu dengan orang yang mungkin dikiranya kami adalah temannya dan berbicara panjang lebar dengan kami dengan ramainya, setelah orang itu pergi kami bertanya pada si adik , siapa itu ? Jawaban siadik singkat saja SA SK SD.

Istilah yang kayaknya lagi ngetrend dijaman itu, mungkin saking impresnya dengan satelit SKSD Palapa yang pada saat itu masih sangat canggih, jadi ada istilah seperti itu entah karangan siapa, kalau adik saya sih mengclaim itu karangannya, gak tau deh...walahualam....

SA SK SD ( Sok Akrab Sok Kenal Sok Deket ).


Istilah ini juga sampai sekarang termasuk bahasa yang masih populer dikalangan kami. Sayangnya banyak bahasa2 aneh lainnya yang hanya teringat oleh kami hanya pada saat kami kumpul2 semua, bisa dibanyangkan untuk pasangan2 kami dan anak masing2, betapa ruwetnya untuk mereka bila mendengar kami berbicara.


Rupanya tradisi seperti itu masih terus berkembang terutama pada adikku yang perempuan yang baru2 ini saya dengar ada istilah baru khusus untuk keluarganya terutama anak2nya yakni ashwadin. 

Itu artinya tutup jendela mobil diperempatan lampu merah, tanpa harus menyinggung seseorang yang kebetulan diluar kendaraan kami ataupun seseorang yang bermaksud buruk ditempat itu tapi message yang terpenting sudah dimengerti untuk segera tutup jendela, terasa perlu juga hal seperti itu untuk kondisi seperti sekarang ini.

Entah kata itu didapat dari ilham yang mana , saya lupa bertanya tapi yang pasti artinya tidak buruk, seperti pengalaman dengan kata dogol itu.


Mungkin pembaca ingat lagu jaranan yang dinyanyikan penyanyi cilik yang menggemaskan, lagu itu ternyata punya arti sendiri bagi keluarga kami. Pasalnya semata wayang anak kami ikut menjadi polisi kecil disekolahnya dan lagu jaranan itu dipakai untuk lagu pengiring senam polisi kecil pada saat pelantikan.

Jadilah istilah jaranan dipakai untuk mengartikan dia sebagai polisi kecil, dan dengan menanyakan pada anak kami, kapan kamu jaranan lagi ? Sianak sudah mafhum yang dimaksud sang ibu adalah kapan dia bertugas sebagai polisi kecil yang sangat sangat dia sukai.


Yang paling akhir kami gunakan adalah istilah jamaah, bukan hanya untuk sholat tapi untuk yang artinya barengan, seperti kata : kamu makan berjamaah deh biar cepet beres, kan kebayang yang denger mikir apaan itu....maksudnya sih coba deh makan sekarang bareng yang lain .....Atau kata2 : ah itu sih dijitak berjamaah kalau sama2 ngocol.....


Ada satu lagi, baru inget nih istilah GK, sebetulnya artinya gali kubur, tapi jadinya dipakai kalau salah satu dari kami bersaudara tuh bawaannya sakit melulu, kan ada suatu saat badan kita gak sehat aja, nah saat ini kalau kita ngatain biasanya dengan kata2 , "udahlah istirahat aja lha wong badan udah GK gitu".....ngerti kan artinya ?


Yang terakhir diinget adalah istilah jurus paling ampuh dalam menghadapi musuh yakni jurus LS, pokoknya pasti kita selamat deh....jurus apa sih itu? ya jurus Langkah Seribu.
Jadi kalau kami cerita2an akan terdenger cerita model: " wah tadi aku diterminal udah agak sore kayak2nya ada gerombolan yang mengerikan, ya sudah saja ku keluarkan jurus ampuh aja LS....".


Kadang bahasa yang aneh2 untuk telinga awam memang tidak terlalu berarti, tapi untuk kami bahasa2 itu mempunyai arti yang dalam untuk nilai persaudaraan juga nostalgia dimasa lampau, yang ternyata masih kami gemari walau usia sudah mulai senja. .


Ditulis November 2000. tapi baru berani dipublikasikan sekarang.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home